Senin, 21 Oktober 2019

Published Oktober 21, 2019 by with 0 comment

Fungsi Alat Musik Tradisional

Fungsi suatu alat musik tradisional tampak nyata dalam penggunaan bersama alat-alat musik
tradisional lainnya secara ensembel, baik yang sejenis maupun beda jenis. Dua sasando
(sejenis) dimainkan bersama disebut ensembel. Satu seruling dan satu kecapi (beda jenis)
juga disebut ensembel. Berbagai macam alat musik tradisional dimainkan bersama dalam
satu keselarasan lagu disebut orkestra (ensembel besar).
Setiap alat musik tradisional memiliki ciri khas bunyi dan nada yang berbeda. Masingmasing
alat musik memiliki fungsi yang berbeda pula dalam membangun keselarasan yang
dimaksudkan dalam ensembel atau orkestra. Setiap jenis alat musik memiliki karakter suara
dan nada yang berbeda-beda sehingga kecocokan fungsinya juga berbeda-beda. Secara
garis besar, ada tiga fungsi utama alat musik dalam sebuah ensembel atau orkestra: melodi,
ritme dan harmoni.
1. Fungsi melodi
Alat musik yang memiliki fungsi melodi
bertugas memperdengarkan nadanada
suatu lagu. Syaratnya, alat musik
tersebut harus memiliki nada-nada yang
bisa digunakan untuk menyanyikan
suatu lagu, baik secara instrumental
(tanpa syair) maupun untuk mengiringi
nyanyian vokal. Gambang dan gender
pada gamelan Jawa bisa berfungsi
melodi karena masing-masing memiliki
titinada.
Meskipun memiliki titinada, suatu alat musik belum tentu difungsikan sebagai melodi,
tetapi digunakan sebagai fungsi penyelaras nada. Rebab, kecapi dan bonang memiliki
titinada, namun biasanya tidak digunakan sebagai melodi. Seperangkat lengkap kolintang
atau angklung tidak semuanya difungsikan sebagai melodi, sebagian dari antaranya
berfungsi sebagai ritme dan penyelaras.

Penggunaan suatu alat musik sebagai melodi atau bukan terkait kekhasan peran alat
musik yang bersangkutan. Tentu saja juga tergantung kebutuhan keindahan, tujuan dan
makna suatu gubahan lagu serta ketersediaan alat musiknya. Dalam suatu orkestra
musik tradisional, seruling biasa berfungsi harmoni. Namun dalam ensembel Seruling-
Kecapi, seruling justru berfungsi sebagai melodi.
2. Ritme
Alat musik dengan fungsi ritme menjadi
penanggung jawab kecepatan melodi.
Misalnya, dalam gamelan Jawa, Bali dan
Sunda kendang berfungsi sebagai ritme. Alat
musik lain yang berperan sebagai melodi dan
harmoni mengikuti ritme gendang. Gendang
dengan pola tepukan tertentu memberi abaaba
seberapa cepat melodi dan corak harmoni
yang harus dimainkan masing-masing alat
musik.
Pada perangkat alat musik tradisional sejenis, seperti kolintang, pemilahan peran sebagai
fungsi ritme ditunjuk dari perbedaan coraknya. Misalnya, fungsi ritme ada pada kolintang
katelu (alto) atau karua (tenor). Sedangkan kolintang taweng digunakan sebagai fungsi
melodi. Kolintang sella (kontra bass) dan loway (bass) berfungsi sebagai harmoni.
3. Harmoni
Alat musik tradisional yang memiliki fungsi harmoni berperan menyelaraskan
beberapa unsur bunyi dalam satu kepaduan, dengan cara melengkapi unsur bunyi
dari kekhasannya. Dengan demikian,
sambil menyelaraskan perbedaan alat
musik dengan fungsi harmoni juga
memperkaya unsur-unsur bunyi yang
semakin memperidah. Misalnya, dalam
musik Degung peran harmoni diperankan
oleh bonang, jengglong, gong, dan lainlain.

      edit

0 komentar:

Posting Komentar